Welcome to Reza Aditya's Blogger

Berbagi itu Indah

Kamis, 09 Agustus 2012

Tahapan Acara Perkawinan Melayu Bengkalis

1. Menilik
2. Musyawarah keluarga
3. Merisik/ menjarum-jarum
4. Meminang
5. Antar Tanda pertunangan
6. Hantaran Belanja
7. Menegakkan bangsal
8. Menggantung
9. Membuat tungku
10. Malam berinai
11. Tepuk Tepung Tawar

Rabu, 08 Agustus 2012

Gerakan Dalam Tari Melayu Tradisional

Gerakan Dasar

a. Tandak, gerakan kaki yang melangkah dan melompat
b. Igal, menekankan pada gerakan tangan dan badan
c. Liuk, gerakan menundukkan dan mengayunkan badan
d. Lenggang, berjalan sambil menggerakkan badan

Gerakan Tambahan

a. Titi Batang, berjalan dalam satu garis bagai meniti batang
b. Gentam, menari sambil menghentakkan tumit kaki
c. Cicing, menari sambil berlari kecil
d. Ngebeng, memiringkan sebelah bahu sambil mengiring penari perempuan
e. Sentak, lari seakan menerkam lawannya menari, tapi setelah dekat ia berhenti
f. Legar, menari sambil berkeliling 180 derajat
g. Kuak, membuka lebar rentangan tangan kesamping atau menutup
h. Gemulai, menggemulaikan tangan dalam tarian
i. Singsing, menyingsingkan kain sedikit saja
j. Mengepat, Menari sambil menyeret kaki
k. Kuda-kuda, berdiri sambil menekuk lutut

Maksud pasal-pasal dalam Gurindam Dua Belas


  • Pasal pertama tentang Agama dan Mistik
  • Pasal kedua tentang rukun islam
  • Pasal ketiga tentang pengendalian diri lewat panca indra 
  • Pasal keempat tentang sifat-sifat dan bekerjaya pikiran serta perasaan manusia
  • Pasal kelima tentang sifat-sifat luhur
  • Pasal keenam tentang kawan hidup sejati
  • Pasal ketujuh tentang sikap dan tingkah laku manusia yang utama
  • Pasal kedelapan tentang mawas diri
  • Pasal kesembilan tentang cara menghindari perbuatan jahat
  • pasal kesepuluh tentang sikap yang baik dalam kehidupan berkeluarga
  • Pasal kesebelas tentang sikap yang baik dalam pergaulan antar manusia
  • Pasal kedua belas tentang nasihat bagi para penguasa agar sukses dalam tugasnya

Memilih Berdasarkan Surat Al-kahfi : 29


Didalam Surat Al-Kahfi ayat 29 Allah SWT berfirman, yang artinya:

“Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.(Al-Kahfi: 29)

 1.      Kebenaran Yang Hakiki

Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu”        

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya”, supaya menegaskan kepada orang-orang kafir  bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu adalah dari Tuhan semesta alam. Dan adalah kewajiban mereka untuk mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya.[1]

Dapat juga dikatakan bahwa, setelah pada ayat sebelumnya (QS. Al-Kahfi: 28) Allah menuntun Rasulullah SAW menolak usul kaum musyrikin tentang pengusiran kaum miskin dan lemah dari majelis beliau maka Allah memerintahkan Rasulullah SAW untuk menegaskan kepada semua pihak  temasuk orang musyrikin yang angkuh itu bahwa; “dan katakanlah  wahai Nabi Muhammad  bahwa; “kebenaran yakni wahyu ilahi yang aku sampaikan ini datangnya dari Tuhan pemelihara kamu dari segala hal.[2]

 Kebenaran itu datang dari Tuhan, bukan dari aku, bukan dari kamu dan bukan dari siapapun diatas dunia ini kecuali hanya dari Allah SWT yang kebenaran-Nya adalah diatas kita semuanya.[3]

Nilai-nilai yang terkandung dalam ayat ini tidak boleh untuk diubah dan diabaikan, ia adalah harga mati, karena itu adalah haq, yakni sesuatu yang mantap dan tidak mengalami perubahan, sebab sumbernya adalah Allah SWT.

Jadi, semua kebenaran yang ada diatas dunia ini adalah bersumber dari  Allah SWT, tidak ada kebenaran kecuali kebenaran yang datang  dari Allah SWT. Oleh karena itu tidaklah pantas kita menganggap bahwa kita adalah orang yang selalu benar dan selalu menganggap orang lain rendah  dari kita. Kita harus menyadari bahwa diatas  langit masih ada langit den begitu seterusnya, dan kita harus mensyukuri apa yang teah diberikan oleh allah kepada kita agar kita temasuk orang yang benar.

2.      Satu Diantara Dua Pilihan

“Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”

Dalam potongan ayat ini, bisa kita pahami bahwa didalam kehidupan kita ini, Allah selalu memberi kita beberapa pilihan, karena dengan diberikannya kebebasan dalam memilih maka kita akan semakin yakin dengan apa yang kita pilih tesebut, berbuat berdasarkan hal tersebut karena memang tidak ada paksaan dalam Agama Islam ini.

Disini Allah memberikan kepada kita dua pilihan, dimana kalau kita bisa memilih yang terbaik dari yang dua tersebut maka kita akan bisa mencapai kehidupan kita baik didunia maupun di akhirat dan hanya dengan memilih pilihan yang terbaiklah kita akan bisa menjalani kehidupan kita dengan aman dan damai.

Diantara dua pilihan yang harus kita pilih berdasarkan potongan ayat ini adalah:

a. Iman

Allah mengatakan Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, maka disini  kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih, kalau kita merasa bahwa iman itu adalah pilihan yang terbaik, maka hendak berimanlah.

           Secara singkat, iman dapat dijelaskan bahwa iman artinya kepercayaan, yang intinya percaya dan megakui bahwa Allah itu ada dan Esa, tiada Tuhan selain dia dan Muhammad adalah utusan-Nya.[4] Allah berfirman:

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan Kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Q.S. Al-Baqarah: 285)

Seorang mukmin adalah orang yang mengenal Tuhannya, hidup untuk-Nya, bersiap-siap untuk bertemu dengan-Nya dan tahu bahwa mati tidak dapat memutuskan garis  kehidupan, sebab garis kehidupan ini  tidak teputus oleh apapun. Kematian hanyalah sebuah titik peralihan menuju kehidupan lain.[5]

Keimanan seseorang dinilai sempurna apabila ada pengakuan dengan lidah, pembenaran dengan hati dan tidak bercampur dengan keraguan dan dilaksanakan dalam perbuatan sehari-hari, serta adanya pengaruh terhadap pandangan hidup dan cita-citanya.[6]

b. Kafir

Pilihan kedua yang ditawarkan oleh allah kepada kita adalah (dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir) Kafir disini bermakna orang yang ingkar dan yang tidak beriman, dengan kata kata lain, orang yang kafir adalah orang yang tidak mau memperhatikan serta menolak semua hukum Allah atau hukum islam yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW atau para penyampai dakwah.

Orang yang kafir adalah orang yang zalim, orang yang aniaya. Karena dia melawan kebenaran. Padahal kebenaran itu adalah dari tuhan. Dan dia melawan akal murninya sendiri. Dia zalim artinya menganiaya dirinya sendiri. Niscaya nerakalah tempat mereka, sebab mereka sendiri yang telah memilih jalan kesana.[7]

Siapa yang ingkar dan membuang kebenaran yang datang dari Allah itu, silahkan berbuat. Jika mereka ingkar, Rasulullah SAW tidak memperoleh kerugian apa-apa sebagaimana halnya beliau tidak memperoleh keuntungan apapun jika mereka beriman. Allah SWT berfirman:

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…(QS. Al-Isra’: 7)

Itulah dua pilihan yang diberikan oleh Allah kepada kita, semoga kita bisa memilah dan memilih jalan yang akan kita tuju karena hidup adalah pilihan. Dan semoga kita diberi hidayah oleh Allah untuk memilih pilihan yang terbaik, yaitunya menjadi manusia yang beriman sehingga  tujuan hidup kita selamat dunia dan akhirat akan dapat kita capai.

3.      Balasan bagi orang yang zalim

a. Neraka yang Mengepung Mereka

“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka”

 Sebelumya telah dijelaskan bahwa Allah memberikan kebebasan kepada kita utuk memilih antara iman atau kafir. Maka diayat ini bisa kita pahami bahwa Allah SWT telah menyediakan azab yang amat pedih bagi orang yang zalim yakni mereka yang angkuh dan mempesekutukan Allah, neraka yang gejolaknya mengepung mereka.

Jadi, jika manusia itu memilih kekafiran dan melepaskan keimanan, berarti mereka telah melakukan kelaliman, yakni mereka telah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Karena itu kepada mereka, Allah memberikan ancaman yang keras, yaitu akan melemparkan mereka kedalam neraka. mereka tidak akan lolos dari neraka itu, karena gejolak api neraka itu mengepung mereka dari segala penjuru, sehingga mereka laksana seorang yang tertutup dalam kurungan.

 b.      Minuman Dan Tempat Tinggal Yang Seburuk-Buruknya

“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

            Allah telah menetapkan dan menyediakan berbagai macam cobaan dan azab bagi orang-orang yang kafir. Selain  dari neraka yang telah dipaparkan diatas tadi, maka Allah juga akan memberi mereka minuman dengan air seperti cairan besi atu minyak yang keruh dan mendidih yang menghanguskan muka mereka apabila didekatkan ke bibir apalagi jika menyentuh bibir, lebih-lebih lagi bila diteguk.[8]

Sungguh alangkah jelek air yang mereka minum itu. Tidak mungkin air yang mereka minum demikian panasnya itu dapat menyegarkan kerongkongan, dan tidak dapat pula mendinginkan dada yang sedang kepanasan, bahkan lebih menghancurkan diri mereka. Dan neraka yang mereka tempati itu adalah tempat yang paling buruk dan penuh dengan siksaan.[9]

Kalau kita lihat dan kita cermati secara mendalam, ayat ini sangat relevan dan sanat sesuai dengan dunia pendidikan kita pada saat sekarang ini, didalam ayat ini Allah telah mengatakan bahwa didalam kehidupan kita ini Allah telah memberikan kepada kita dua pilihan, yang baik dan yang buruk.
Begitu pula didalam pendidikan, kita harus bisa untuk memilah dan memilih kemana arah tujuan pendidikan yang sedang kita lalui ini. Kalau kita ingin pendidikan kita ini berhasil dan menjadi orang yang sukses, marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh, Insyaallah kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan tersebut. Dan sebaliknya, kalau kita hanya mengikuti pendidikan ini untuk menyenangkan hati orang tua dan hanya untuk mendapatkan ijazah dan nilai, maka memang hanya itu lah yang akan kita dapatkan.
Kita juga harus memilih pendidikan yang akan kita lalui sesuai dengan minat dan kemanpuan kita, seperti jurusan dan program studi. Betapa banyak saudara-saudara kita yang gagal dalam bangku pendidikannya hanya karena salah dalam memilih dan menenukan pilihan jurusan, dan yang lebih parahnya lagi yang memilih kan jurusan baginya justru orang tua yang tidak mengetahui dan memahami bakatnya. Jangan sampai pendidikan yang kita lalui ini menjadi sia-sia hanya karena salah dalam memilih.